Cinta dan Tangisan Warnai Kampanye Suwai di Rantau Kopar

ROKAN HILIR – Warga Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), begitu mencintai pasangan calon Syamsuar-Mawardi (Suwai). Mereka sudah bersepakat bulat untuk memanangkan calon yang diusung Partai Golkar dan PKS ini untuk memimpin Riau, mencoblos nomor urut 3, pada Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Begitu besarnya cinta warga Rantau Kopar terhadap pemimpin idolanya ini, ketika Syamsuar tiba untuk melakukan kampanye dialogis, Sabtu pagi (26/10/2024), warga menyambutnya dengan rasa haru. Bahkan, ada warga yang coba melepas rindu memeluk Syamsuar sambil menangis.

Dalam doa sebagai pembuka helat, seruan bersama-sama untuk mendukung Pak Syamsuar menggema. Alasannya, Syamsuar orangnya jelas, prestasinya sebagai pemimpin hingga ke tingkat nasional.

Selain itu menjadi alasannya, Syamsuar dikenal religius dan satu-satunya gubernur Riau yang membangun Quran Center.

Tokoh masyarakat Rantau Kopar yang juga ketua panitia, Tarmawan Sugara, tak mampu menahan tangisnya ketika diminta memberi kata sambutan. “Saya sangat terharu dengan kehadiran masyarakat, Pilkada Riau 5 tahun lalu, di sini perolehan suara Pak Syamsuar 92 persen. Ini karena masyarakat begitu mencintai Pak Syamsuar, kita semua mencintai Pak Syamsuar, maka mari kita bersama-sama untuk kembali menjadikan Pak Syamsuar sebagai gubernur Riau periode keduanya,” kata Tarmawan dengan suara berat menahan tangis.

Tarmawan mengaku, dia sudah keliling di Rantau Kopar, mendatangi satu per satu warga di sini. “Semua masyarakat mencintai Pak Syamsuar dan siap memenangkan
satu-satunya Putra Rokan Hilir yang maju sebagai gubernur. Menjadi wajib bagi kita untuk menangkan Suwai,” teriak Tarmawan.

“Kita jangan mau terpecah-pecah, kita harus bersatu kembali memenangkan Pak Syamsuar. Apapun ceritanya kita harus menangkan uyang awak,” ucap Tarmawan menutup sambutannya.

Tokoh masyarakat Riau dan mantan gubernur Riau, Saleh Djasit, dalam tunjuk ajarnya mengatakan, kalau memilih pemimpin itu harus lihat rekam jejaknya berhasil atau tidak, terlatih atau tidak. “Dan kita bisa tengok di antara tiga pasangan calon ini Pak Syamsuar lah yang sudah terbukti dan teruji,” kata Saleh Djasit.

Di masa Pak Syamsuar menjadi bupati Siak dua periode, banyak ikon-ikon Riau muncul mulai dari benteng yang terpelihara, Sungai Siak yang terpelihara, sampai istana terpelihara.

“Kita sangat bangga dengan Pak Syamsuar karena begitu banyak objek wisata di Riau ini sehingga negeri ini mempunyai daya saing dengan daerah lainnya,” ujar Saleh Djasit.

Semasa Pak Syamsuar memimpin Riau, sambung Saleh Djasit, pembangunan tetap jalan namun belum maksimal karena adanya wabah Covid-19. Sehingga beliau lebih peduli dan fokus terhadap kesehatan masyarakat. “Ini suatu kebijakan yang sangat-sangat sosial kena lebih mementingkan nyawa masyarakat daripada pembangunan yang dianggap belum begitu mendesak,” ujar Saleh Djasit.

“Alasan lain kita memilih Pak Syamsuar karena dia satu-satunya orang Riau pesisir yang maju sebagai gubernur. Pak Syamsuar ini saudara kita,” ujar Saleh Djasit menutup kata elu-eluannya.

Dalam orasi politiknya Syamsuar menjelaskan alasan dia maju lagi sebagai calon gubenur Riau berpasangan dengan Buya Mawardi. “Kami maju diantaranya akan melanjutkan program kami yang belum jalan maksimal akibat Covid-19,” ucap Syamsuar.

Selain persoalan Covid-19 hingga program tak bisa jalan, jelas Syamsuar, ada juga akibat pengaruh politik sehingga beberapa anggaran yang sudah diperuntukan untuk pembangunan jalan di daerah ini digeser ke tempat lain ataupun ada yang hilang.

“Kami akan lanjutkan program yang belum bisa berjalan secara maksimal seperti Qur’an Center dan Bank Riau Kepri Syariah. Buya Mawardi, calon wakil gubernur kami, siap membantunya dan beliau sangat ahli di bidang ini,” ujar Syamsuar.

“Saya membangun Qur’an Center di Riau adalah upaya saya agar negeri Melayu ini mendapat berkah dari Allah,” sambung Syamsuar.

Syamsuar juga berkokitmen akan membuat Riau lebih semakin maju dan bermartabat dengan landasan agama, adat, dan budaya Melayu. Sehingga Melayu tak hilang di Riau ini.

Di samping itu Syamsuar juga berkomitmen melanjutkan program pendidikan gratis, beasiswa mulai dari jenjang S-1 hingga S-3. Ke depan ada juga program penyediaan wi-fi di setiap kelurahan dan desa yang ada di Riau sebagai wujud menyambut Riau digital. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *