Pemberitaan Dugaan Kasus Korupsi 60 M LPPM UNRI dinilai Bernuansa Politis, Rektor Bungkam
PEKANBARU, 22 Januari 2025 Sebuah media memuat berita pertama kali “ Dugaan Korupsi LPPM UNRI, Dana 60 M tahun 2022-2024, Pemeberitaan ini diduga disalah gunakan “. Menrut media ini ; Ketua LPPM Unri tudak transparan terhadap dana dari pihak ketiga ( 60 M ) penggunaannya.
Karnn itu didesak untuk diaudit oleh sejumlah pihak dan sejumlah LSM , karna tidak adanya Klarifikasi dari Ketua LPPM dan Pimpinan Unri, berita ini menjadi liar.
Pada bulan Februari s/d akhir Februari 2025 berita tentang LPPM itu menyebar diolah dan diberitakan terbatas oleh Media media diduga Illegal dan dugaan Wartawan abal abal .
Bahkan Wartawan itu mengirim berita itu kepada pejabat Unri dan bahkan keluarga nya melaui WA, beritanya lebih bersifat intimidasi, provokatif, pencemaran nama baik ( menggerakkan demo, melapor ke aparat penegak hukum), tapi setelah 2 minggu terakhir berita menghilang, ada apa….? tanya Pihak keluarga
Pimpinan Unri Bungkam
Namun nama baik lembaga dan Pimpinan LPPM sdh tercoreng. Sehrus nya Pimpinan UNRI memanggil Pimpinan LPPM utk klarifikasi dan menjelaskannya ke media. Jangan orang terzholimi karna syahwat untik k memperoleh kekuasaan.
Ada yg menduga untuk dan idikasi mengganti Pimpinan LPPM dengan orang yang dipersiapkan sebagai pundi suara yg pasti untul pemilihan Rektor ke depan.
Apabisa pengangkatan pejabat dalam suatu jabatan ada ketentuannya. Logis bila banyak yang mendorong agar media dan yang membuat berita ini, dilaporkan ke kepolisian diusut tuntas, sampai menemukan siapa dalang dibalik ini. tanya Pihak yang dirugikan yang namanya di samarlan
Menurut pakar hukumbUnsur pidana terpenuhi dalam kasus ini : intimidasi, provokatif, pencemaran nama baik, melanggar UU IT. Kabarnya ada pihak yg melaporkan ke Kepolisian pada tgl 19 Maret 2025 yang akan datang.
Sebenarnya UNRI dibawah kepemimpinan Prof. Dr. Sri Indarti, menunjukkan sudah berkembangnya suasana akademik , integritas keilmuan dan beberpa prestasi yang dicapai, sehrusnnya ini yang dipelihara, tapi bukan sebaliknya. Tanya beberap pakar yang sangat menyesali hal ini terjadi.****